REDAKSIRIAU.CO.ID, PEKANBARU — Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mendorong kepada pemerintah daerah agar sebaiknya tak bubu – buru memberlakukan pembelajaran tatap muka atau PTM. Hal ini menyusul masih belum amannya situasi Covid-19 di Tanah Air pascapenyebaran Covid-19 gelombang kedua.

Menurut data Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Paud Dikdasmen) mengungkapkan sebanyak 11.615 siswa terpapar Covid-19 sejak pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tanggal 20 September 2021.

 

“Secara tegas saya mohon jangan terburu-buru, kedepankan kebaikan anak dan bukan sesuai target atau untuk mengharumkan nama daerah,” Kak Seto kepada Bertuahpos.com, saat ditemui di Pekanbaru, Kamis, 23 September 2021.

 

Kak Seto sangat sepakat kalau pembelajaran tatap muka masih terlalu dini untuk diterapkan. Dia mengkhawatirkan lingkungan sekolah belum steril sehingga anak – anak dan para tenaga pendidik akan sangat mudah terpapar Covid-19.

 

“Saya mohon PTM jangan terlalu ditekankan untuk dilaksanakan, istilahnya buat anak kok coba-coba,” tegasnya.

“Saya sudah mendatangi beberapa sekolah di daerah – daerah. Mereka belum siap untuk melaksanakan sekolah tatap muka.”

Lebih jauh Kak Seto menyarankan agar daerah-daerah yang sudah menerapkan TPM untuk sementara waktu menghentikan segala seluruh aktivitas TPM. “Kalau menurut saya iya (hentikan),” ujarnya.

Dia juga menjabarkan faktor dari kegagalan pembelajaran dengan sistem online atau daring yang digunakan selama pandemi ini adalah sistem kurikulum pembelajaran yang ditekankan dengan kurikulum dalam kondisi yang normal. “Yang penting anak dirumah gembira dulu,” tutupnya. (Betuahpos)