REDAKSIRIAU.CO.ID   Pekanbaru - Polisi menangkap dua orang diduga pelaku perampokan terhadap pengusaha sawit asal Kampar, Riau. Kedua tersangka diduga membawa kabur uang Rp 100 juta dari pengusaha sawit itu.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan para tersangka beraksi pada Juli lalu di Siak Hulu, Kampar. Kedua tersangka yang ditangkap adalah AN dan AR.

"Kedua pelaku ini beraksi pada 12 Juli lalu di Siak Hulu, Kampar. Beraksi dua orang," kata Sunarto di Polda Riau, Jumat (20/8/2021).

ADVERTISEMENT

"AN mengajak AR untuk beraksi. AR ini adalah warga Pekanbaru, residivis juga. Sama-sama mereka 'menggambar' dan mencari korban," kata Sunarto.Sunarto mengatakan AN diduga datang dari Kayuagung, Sumatera Selatan, dan mengajak AR memetakan lokasi dan sasaran untuk dirampok. Keduanya disebut sebagai residivis.

Aksi perampokan disebut berawal saat keduanya melihat korban keluar dari bank membawa uang dalam plastik hitam. Keduanya kemudian membuntuti korban.

Awalnya, keduanya mencoba mengambil uang itu ketika korban berhenti di salah satu rumah makan. Namun aksi mereka gagal karena pintu mobil dalam keadaan terkunci.

"Pertama gagal, dibuntuti korban sampai ke rumah. Di rumah kemudian diambillah uang korban Rp 100 juta, langsung kabur dan dibagi tiga orang," katanya.

"AN dapat Rp 40 juta, AR Rp 20 juta, dan OB dapat bagian Rp 20 juta. OB ini orang yang meminjamkan sepeda motor dan sekarang masih kita kejar. Ada sisa Rp 20 juta masih kami dalami ke mana alirannya," katanya.AN yang lebih dikenal dengan nama Aan Macan mendapat jatah Rp 40 juta. Sedangkan AR dan OB masing-masing mendapat Rp 20 juta.

Dia menyebut AN merupakan perampok berjuluk 'Duta'. Istilah 'Duta' ini disematkan kepada pelaku kriminal yang beraksi di luar negeri.

"Iya 'Duta', AN ini dijuluki sebagai 'Duta' di sana (Sumatera Selatan). Baru bebas 2 bulan lalu dari lapas di Lampung dan ini ditangkap lagi 18 Agustus kemarin, AN pernah juga beraksi di Malaysia," ujar Sunarto.

Aan Macan juga mengakui mendapat julukan 'Duta'. Dia mengaku pernah melancarkan aksi perampokan di Malaysia pada 2008-2011 dan tak ditangkap.

"Betul, dulu ramai main di Malaysia, nggak ketangkap karena kabur," kata Aan sambil menahan sakit akibat kaki kirinya ditembak petugas.

Detik.com