REDAKSIRIAU.CO.ID PEKANBARU — Pemprov Riau menyatakan masih menunggu hasil dari PPKM Darurat yang diberlakukan di Jawa dan Bali. Hal itu untuk memantau kemungkinan lonjakan kasus positif harian di Riau ke depan. Ini menjadi persoalan serius, sehingga langkah – langkah antisipasi di daerah tetap dilakukan sebagaimana mestinya.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Riau dokter Indra Yovi mengatakan, langkah antisipasi lonjakan kasus telah dilakukan dengan meminta agar rumah sakit tidak mengurangi ruang – ruang isolasi untuk pasien Covid-19. Memastikan 1200 tempat tidur masih tersedia, memantau ketersediaan oksigen, hingga memastikan harga obat – obatan tidak melonjak naik.

“Kita masih menunggu hasil dari PPKM Darurat di Jawa dan Bali. Jika hasilnya angka kasus penyebaran corona semakin menangkal, maka ada kemungkinan lonjakan kasus konfirmasi harian juga terjadi di Riau. Sebaliknya, jika PPKM Darurat berhasil, setidaknya kita sudah melakukan antisipasi,” tuturnya, di Pekanbaru.

 

Dia mengatakan, terhadap rencana antisipasi sudah dibicarakan dengan pihak terkait pengambil kebijakan. Harapannya, kata Indra Yovi, semoga Riau tidak memberlakukan PPKM Darurat seperti Jawa dan Bali.

 

“Semua itu tergantung dari protokol kesehatan masyarakat. Saat ini di Riau ada banyak acara – acara yang terselenggara dengan protokol kesehatan yang tidak ketat. Kami masih menjumpai kasus – kasus bermunculan dari klaster – klaster acara, baik pernikahan, acara adan dan lain – lain,” tuturnya.

Dijelaskan, akan sangat mustahil kasus terkonfirmasi Covid-19 harian di Riau mereda, selama masih ada warga yang tak taat terhadap protokol kesehatan. Itulah mengapa, setiap orang diminta untuk selalu disiplin pada protokol kesehatan. “Kami berharap ini menjadi kesadaran kita semua, demi keselamatan kita bersama,” tuturnya. (Betuahpos