REDAKSIRIAU.CO.ID, PEKANBARU – Ustaz Muhammad Fakhri dalam khutbah jumatnya di Masjid Daarul Abrar Pekanbaru, menegaskan bahwa Rasulullah SAW lahir dari keturunan keluarga yang baik, dan mempunyai akhlak yang terpuji.
Garis keturunan Rasulullah SAW adalah orang-orang yang terhormat dan mempunyai akhlak mulia. Ayah, kakek, dan buyut Rasulullah diakui dan dihormati oleh penduduk Mekkah.
Ayah rasul mempunyai nama Abdullah bin Abdul Muthalib. Dia merupakan seorang yang baik akhlaknya, terpuji sikapnya, dan gagah postur tubuhnya.
Kakek rasul adalah Abdul Muthalib, yang nama aslinya adalah Syaibah bin Hasyim. Abdul Muthalib adalah satu-satunya orang yang berani menyusul pasukan bergajah Abrahah yang ingin menyerang Mekkah dan menghancurkan Ka’bah.
Baca: Inilah Keutamaan Mengucap Lailahailallah
Abdul Muthalib menawarkan 100 ekor unta kepada Abrahah agar tak menghancurkan Ka’bah. Namun, karena niat Abrahah sudah bulat, Abrahah menolak pemberian Abdul Muthalib. Dalam perjalanannnya, Abrahah dan pasukan bergajahnya dihancurkan Allah SWT melalui burung Ababil.
Salah satu jasa Abdul Muthalib adalah menemukan kembali sumur Zam-Zam, yang sudah lama hilang.
Ayah Abdul Muthalib bernama Hasyim, yang nama aslinya adalah Amr bin Abdu Manaf. Hasyim dikenal sebagai orang yang sangat suka menjamu orang-orang yang berkunjung ke Ka’bah.
Sementara itu, disadur dari buku Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, ar-Rahiq al-Makhtum Sirah Nabawiyah, terbitan Qisthi press, 2018, ahli nasab sepakat membagi nasab Radulullah SAW menjadi tiga bagian. Pertama, adalah nasab dari Muhammad SAW sampai ke Adnan.
Nasabnya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Kakek Rasulullah, Abdul Muthalib nama aslinya adalah Syaibah bin Hasyim. Ayah Syaibah, Hasyim, nama aslinya adalah Amr bin Abdu Manaf. Nama asli Abdu Manaf adalah al-Mughirah bin Qushay.
Qushay sendiri bernama asli Zaid bin Kilab, bin Murrah, bin Ka’ab, bin Lu’ay, bin Ghalib, bin Fihr (yang dijuluki Quraisy, yang menjadi nama kaum di Mekkah), bin Malik, bin Nadhar (yang bernama asli Qais), bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah (bernama asli Amir), bin Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin Ma’ad, bin Adnan.
Kemudian, nasab kedua yang bermula dari Adnan sampai ke Ibrahim as. Namun, ahli sejarah dan ahli nasab masih silang pendapat soal nasab kedua ini. Ada juga ahli nasab yang memilih tak membahasnya. Bahkan, sampai ada 30 macam pendapat dalam menentukan garis nasab kedua Rasulullah SAW ini. Hanya saja, semua sepakat bahwa Adnan adalah keturunan Ismail as.
Kebanyakan ahli nasab berpendapat nasab Adnan bermula dari Adnan bin Hanaisa’, bin Salaman, bin Aus, bin Bauz, bin Qumwal, bin Ubay, bin Awwam, bin Nasyid, bin Haza, bin Baldas, bin Yadhaf, bin Thabikh, bin Jahim, bin Nahisy, bin Makhi, bin Aidh, bin Abqar, bin Ubaid, bin Da’a, bin Hamdan, bin Sinbar, bin Yastrib, bin Yahzan, bin Yalhan, bin Ar’awi, bin Aidh, bin Daisyan, bin Aishar, bin Afnad, bin Aiham, bin Muqshir, bin Nahits, bin Zarih, bin Sumay, bin Muzay, bin Iwadhah, bin Iram, bin Qaidar, bin Ismail as, bin Ibrahim as.
Terakhir, ada nasab ketiga, yang bermula dari Ibahim as sampai ke Adam as. Nasab ini bermula dari Ibrahim as, bin Tarah (nama aslinya Azar), bin Nahur, bin Saru’, bin Ra’u, bin Falakh, bin Aibar, bin Syalakh, bin Arfakhsyad, bin Sam, bin Nuh as, bin Lamk, bin Matusyalakh, bin Akhnukh (Idris as), bin Yard, bin Mahla’il, bin Qainan, bin Anusy, bin Syits, bin Adam as.
Bertuahpos.com