REDAKSIRIAU.CO.ID PEKANBARU — Mungkin dimulai dengan jatuh terduduk tanpa sebab yang jelas, tangan sebelah kanan atau kiri sulit diangkat apalagi digerakkan. Kaki sebelah kanan atau kiri pun ikut melemah. Ditambah muka sebelah kanan atau kiri mencong. Barangkali keluarga Anda, ibu bapak Anda, pernah mengalami hal seperti itu. Anda harus curiga itu stroke. Lalu apa sebenarnya stroke itu?

Kepada Bertuahpos dr Sucipto, spesialis syaraf di RS Prima Pekanbarumenjelaskan, untuk mengenali apakah itu penyakit stroke atau bukan, tentu harus dilihat secara teliti mengenai gejala-gejalanya terlebihdahulu. “Stroke itu serangan otak yang timbul secara mendadak,” katanya.

 

Dia menjelaskan, seperti yang diketahi bahwa fungsi otak sangat banyak. Secara keseluruhan ada fungsi yang umum dan ada fungsi yang khusus. Fungsi secara umum mengatur kesadaran, sementara secara khusus mengatur koordinasi, keseimbangan, dan gerakan tubuh, ditambah fungsi bahasa, memori, dan yang lain.

“Jadi kalau ada gejala seperti ke arah stroke memang harus diantisipasi secara cepat,” tambah dokter yang juga dosen Kedokteran Universitas Riau ini.

 

Bagaimana mengantisipasi secara cepat yang dimaksud?

Dari departemen kesehatan dan asosiasi dokter syaraf Indonesia, ada slogan ‘Segera KE RUMAH SAKIT’.

“Maknanya, Se itu, senyumnya gak simetris atau mulitnya mencong. Kemudian Ge, gerakannya tidak bagus, atau separuh badan lemah. Lumpuh tangan kaki sebelah kanan atau sebaliknya,” terang Sucipto jebolan spesialis syaraf UI ini.

Kemudian katanya lagi, Ra, bicara jadi pelo atau cadel. Ke, kebas. Namun, bukan kebas biasa, seperti kesemutan atau baal, namun mati sebelah badan. “Bedanya dengan diabetes, kebas pada ujung jari dan ujung kaki saja,” tambah pria kelahiran 1984 ini.

Terakhir ada singkatan Rumah Sakit (RS), Yaitu Rabun, gangguan penglihatan mendadak, karena otak bagian belakang kita harusnya mengatur penglihatan, sementara rabun yang lain biasanya timbul perlahan. Dan S, sakit kepala yang hebat sekali.

“Kalau pasien bilang, sakit kepala terburuk yang pernah ia alami. Kata kunci gejala yang timbul mendadak, biasanya tanpa disertai gejala apapun. Sakitnya tak bisa ditunggu-tunggu, karena hitungannya detik.”

“Kalau kita ketemu keluarga kita seperti gejala tadi, yang pertama dilakukan, bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Karena di Indonesia, adat ketimuran, menunggu keluarganya diskusi dulu, malah masa keemasannya lewat. Jadi Enam jam pertama, harus dibawa ke Rumah Sakit,” terang Sucipto. (betuahpos