REDAKSIRIAU.CO.ID — Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau biasa dikenal Cak Imin mengambil sikap berbeda, di tengah banyak pihak menyarankan Presiden Jokowi agar mengganti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud Nadiem Makarim.

Cak Imin menilai Nadiem baru saja menjabat sebagai Mendikbud dan baru mulai bekerja. “Jangan diganti,” kata Cak Imin mengutip  wartaekonomi.co.id. Cak Imin pun meminta Nadiem Makarim agar dapat melakukan sowan silaturahmi ke dua ormas Islam terbesar di Indonesia, yaitu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhammadiyah.

Seruan Cak Imin itu mengkritisi perihal Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam program itu, Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation mendapat dana hibah maksimal sebesar Rp20 miliar per tahun.

Kontroversi ini berlanjut sehingga elemen NU dan Muhammadiyah yang protes menyatakan keluar dalam program tersebut. “Agar tidak terulang lagi peristiwa, kesalahpahaman, saling boikot, saya minta kepada menteri pendidikan dan kebudayaan untuk datanglah ke PBNU, Muhammadiyah setidaknya satu komunikasi,” kata Cak Imin.

Dia mengingatkan, tak mungkin Kemendikbud bisa jalan sendiri dalam menjalankan program kerjanya ke depan menyangkut masalah pendidikan. “Tidak mungkin, pemerintah bisa jalan sendiri tapi kita bisa jalan bersama-sama. Satu-satunya cara kebersamaan yaitu bersilaturahmi komunikasi,” ujar Cak Imin.