REDAKSIRIAU. CO.ID Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sragen, Jumbadi angkat bicara terkait tewasnya MAM (13) usai ditendang seniornya F (16) saat latihan pada Minggu (24/11). Jumbadi menegaskan tidak ada kesengajaan dalam kejadian ini.

"Kemarin itu latihan standar saja, nggak ada latihan secara fisik terlalu berat. Hanya diberi aba-aba kongkong (kuda-kuda) kemudian tendangan ke perut," kata Jumbadi, dihubungi wartawan, Selasa (26/11/2019).

Tendangan tersebut, lanjutnya, diajarkan secara teori dan praktik. Seluruh siswa harus mengetahui arah sasaran serta kegunaannya.

"Mungkin hanya kebetulan siswa kurang siap. Baik kesiapan fisik maupun mental. Pas berangkat latihan perutnya kosong juga bisa. Biasanya setiap kita latihan selalu diawali dengan doa. Setelah itu lara siswa selalu ditanya siapa yang sakit, siapa yang belum makan. Ditanya di depan lebih dulu" ujar Jumbadi.

Jumbadi melanjutkan, perwakilan pengurus PSHT sudah mendatangi rumah korban untuk mengucapkan belasungkawa. Baik pengurus cabang, ranting dan masing-masing kelompok ranting memberikan santunan ke pihak keluarga.

Pihaknya mengimbau agar pelatih lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang.

"Imbauanya kita harus lebih berhati-hati. Kalau memberikan latihan juga tidak dengan emosi. Harus lebih sabar dan lebih menyasar sesuai ajaran-ajaran di AD/ART," jelas Jumbadi.

Riaugreen