REDAKSIRIAU.CO.ID, INDRAGIRI HILIR – Warga meminta minimnya lampu penerangan disepanjang jalan Pendidikan untuk menjadi perhatian.  Suasana yang gelap gulita saat malam hari diwilayah  yang masuk Kelurahan Tembilahan Kota itu rawan terjadinya tindak kriminal dan kecelakaan lalu lintas.

“kondisi minim penerangan ini sudah cukup lama, tapi kesannya tidak pernah mendapatkan perhatian Pemerintah setempat,” ujar salah seorang warga, Ikhwan, selasa (15/10)

Menurut Ikhwan, terjadinya tindak kriminal di daerah tersebut setakat ini bukan lagi hanya sebatas ancaman tetapi sudah beberapa kali terjadi. Mulai dari kasus penjambretan, perkelahian hingga berbagai gangguan keamanan lainnya. Ia meyakini, suasana malam yang hanya diterangi sinar bulan itu menyebabkan kawasan itu menjadi rawan.

Lampu penerangan jalan menyala saat siang hari dan padam saat malam./ Foto: Ist/ Ikhwan

“yang jelas kami warga setempat menjadi was-was. Belum lagi kecelakaan lalu lintas. Bisa jadi suasana jalan yang gelap membuat pengendara lebih mempercepat laju kendaraannya dan tidak memperhatikan kondisi badan jalan dengan lebih hati-hati,” pendapat Ikhwan

Menurut Ikhwan, sebenarnya disepanjang ruas jalan yang berada dijantung Ibu Kota Kabupaten Inhil ini sudah dilengkapi dengan sejumlah lampu penerangan. Hanya saja, lampu penerangan justru menyala pada siang hari dan padam saat malam.

“Mungkin ada kesalahan pengaturan timer lampu penerangannya. Tapi yang jelas kami menilai, kondisi seperti ini merupakan bentuk ketidakperdulian pemerintah setempat. Masak iya sudah sekian lama tidak pernah diperhatikan, apalagi diperbaiki,” kritiknya dengan nada suara kesal

Untuk itu Ikhwan berharap kondisi sperti ini segera mendapat perhatian, tentunya dengan segera melakukan perbaikan agar lampu penerangan jalan yang menjadi haknya warga dengan pembebanan biaya setiap bulannya kepada masyarakat itu dapat berfungsi dengan baik.

“biaya lampu penerangan jalan itu setiap bulan dibebankan kepada kami. Tolong diperhatikan. Jangan jadikan wilayah tempat tinggal kami menjadi sarang “Kuntilanak”.” Sindirnya mengakhiri.

 

Detikriau.org