REDAKSIRIAU.CO.ID, PEKANBARU - Bank Indonesia (BI) memanganggap perlu dibentuk sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus bidang pangan. BUMD ini dianggap penting untuk mengendalikan pergerakan angka inflasi di daerah (Riau).

Kepala Perwakilan BI Riau Decymus, mengungkapkan kehadiran BUMD khusus pangan akan berkontribusi untuk memutus mata rantai distribusi khususnya komoditi cabai. "Pemda menurut kami sudah harus didorong untuk membetuk BUMD seperti ini," ungkapnya.

Dia mengatakan hal itu sudah diperbincangan dengan Pemda tingkat provinsi dan kabupaten/kota, terutama dengan Pemko Pekanbaru yang kesiapannya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.

Menurut Decymus, pembentukan atau pendirian BUMD Pangan merupakan langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga pangan dan melindungi konsumen.

"Maka kami akan mendorong Pemda membentuk BUMD pangan semacam Bulog tapi di tingkat lokal, nanti juga perlu aturan supaya pedagang mau ikut mengambil barang lewat sini untuk mencapai tujuan memutus mata rantai distribusi yang terlalu panjang," sebut Decymus.

Selama ini Riau khususnya Pekanbaru belum memiliki lembaga usaha untuk mengurus kebutuhan pangan. Akibatnya, harga menjadi sulit dikendalikan pemerintah, dan akhirnya bisa memberatkan masyarakat saat terjadi kelangkaan dan kenaikan harga di pasar.

Misalnya harga cabai merah yang selalu mengalami fluktuasi akibat pasokannya bergantung dari daerah lain. Termasuk bawang merah dan bawang putih. "Tapi adanya BUMD pangan, maka Riau bisa memiliki kepastian pasokan bahan pangan serta dapat menjaga harga jual di masyarakat," tambahnya.

Komitmen BI mendukung pendirian BUMD pangan dengan menargetkan agar dapat direalisasikan oleh Pemda sebelum akhir 2019. 

 

Bertuahpos