REDAKSIRIAU.CO.ID Sebelum menjadi korban pembunuhan dengan cara dibakar di area persawahan jagung Desa Gunung Sari, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Eko Yuswanto (32) sempat mengirimkan pesan singkat kepada sang istri, Laili Fitria (30).

Pesan tersebut terakhir diterima Laili pada Minggu (12/5/2019). Dalam pesan tersebut, Eko meminta tolong sang istri untuk mengambil barang.

 

"Katanya ambil barang. Masih nunggu, gudang ditutup kunci dibawa anaknya. Saya SMS, saya suruh pulang kalau belum muat tapi tidak dibalas," ungkapnya dilansir dari Beritajatim.com - jaringan Suara.com, Rabu (15/5/2019).

Ibu dua anak itu menuturkan, setelah menerima pesan singkat, sempat mengirim pesan ke suaminya. Namun pesan tersebut tak dibalas, hingga akhirnya, tidak lama kemudian korban kembali mengirim pesan melalui handphone (HP). Korban meminta agar karyawannya di rumah menimbang barang bekas (rongsokan) yang ada di rumahnya.

 

"Terus dia SMS, ‘Dik arek-arek kongkon nimbang barang e. Engkok barang gilingan kongkon deleh nang mburi e omah Mak Nana (Dik, Anak-anak suruh nimbang barangnya. Nanti barang giliran suruh taruh di belakang rumah Mak Nana)," ujarnya.

Laili menceritakan, setelah korban meminta karyawannya rumah menimbang rosokan, pesan tersebut tak berlanjut hingga akhirnya korban tak pulang dan ditemukan tewas terbakar pada, Senin (15/5/2019) siang.

"Setelah itu, sudah tidak dibalas SMS saya. Minggu, antara jam 13.30 WIB -14.00 WIB," tuturnya.

Untuk diketahui, warga Dusun Manyar Sari, Desa Gunung Sari, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur digegerkan dengan penemuan mayat dengan kondisi seluruh tubuh terbakar. Mayat yang sudah tidak dapat dikenali itu ditemukan di area persawahan jagung milik Tegas (50).

Partono (58), salah satu saksi mata mengatakan, setelah subuh ia lewat di sekitar lokasi tapi tidak terlihat tanda-tanda ada mayat terbakar. Namun sekitar pukul 7.15 WIB tercium bau tidak sedap yang dikiranya gorengan gosong.