REDAKSIRIAU.CO.ID, ROKAN HILIR - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Dinas Kesehatan terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Upaya itu diwujudkan dengan memaksimalkan berbagai sarana dan prasarana baik fisik maupun non  fisik agar bisa memberikan pelayanan  kesehatan yang bermutu di tengah masyarakat, salah satunya adalah program peningkatan status puskesmas dari puskesmas rawat  jalan menjadi puskesmas rawat inap.
 
Sejak Tahun 2016 silam hingga tahun 2019 ini, sedikitnya ada sepuluh puskesmas yang telah ditingkat statusnya menjadi  puskesmas rawat inap diantaranya Puskesmas rawat inap Rimba Melintang, Bangko Jaya, Bangko Kanan, Tanah Putih Sedinginan, Pujud, Kubu Babussalam, Bagan Batu, Puskesmas Panipahan, Puskesmas Sinaboi dan Puskesmas Bagansiapiapi.

Peningkatan status puskesmas dan peningkatan sarana dan prasarana infrstruktur terus dilakukan pemerintah daerah. Salah satunya, Pembangunan puskesmas Bagansiapiapi itu telah dibangun sedemikian rupa dengan anggaran mencapai Rp. 5.403.792.000 miliar oleh pemerintah Kabupaten Rokan Hilir.
 
Belum lama ini, Bupati Rokan Hilir H.Suyatno menegaskan, bahwa untuk mengwujudkan pelayanan kesehatan masyarakat pihaknya terus berupaya agar seluruh puskesmas di Rokan Hilir menjadi puskesmas rawat inap. "Kita upayakan semua puskesmasnya menjadi puskesmas rawat inap, namun secara bertahap akan kita realisasikan menyesuaikan dengan  anggaran yang ada dan ketersedian tenaga medis," kata Suyatno.

Ia juga berharap dengan telah diresmikannya puskesmas Bagansiapiapi untuk dapat lebih meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan. Dijelaskan Suyatno, Munculnya bangunan gedung puskesmas Bagansiapiapi, karena pemerintah pusat sesuai komitmennya dalam rangka pelayanan dibidang kesehatan bagi Daerah – daerah yang berbatasan dengan negara tetangga.
Adapun Pembangunan puskesmas Bagansiapiapi dengan biaya Rp. 5.403.792.000 yang bersumber dari dana Alokasi khusus (DAK) Anggaran pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018.

Bupati juga mengatakan kalau bangunan Puskesmas Bagansiapiapi ini sudah berdiri sejak tahun 1975 silam, akan tetapi bangunannya masih berbentuk panggung, dan alhamdulillah saat ini sudah bagus dan bahkan menjadi Puskesmas tercantik di Riau. “Perjuangan ini tidak hanya saya, juga peran Dinas Kesehatan Rohil, Dinas Kesehatan provinsi Riau dan semualah. juga dukungan pihak Kejari Rohil sehingga pembangunan puskesmas Bagansiapiapi berjalan baik dan tepat waktu, dan sudah selesai, hanya waktu 5 bulan selesai, ” ujar suyatno.

Saat ini, tambahnya, Ruangan puskesmas Bagansiapiapi masih banyak lagi sarana dan prasarana yang harus di benahi, seperti meubiler, peralatan yang lainya, dan itu sudah dianggarkan ditahun 2019 melalui APBD Kabupaten Rokan Hilir. Lebih jauh Bupati menyampaikan jika pada tahun 2019 ini Pemkab Rohil juga akan mendapatkan lagi dana DAK dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan Puskesmas Bagan Punak dan tiga unit rumah dokter dan perawat. Untuk lokasi pembangunannya dipusatkan di Persimpangan tugu Ikan tepatnya di samping taman budaya, batu enam. 

"Untuk lokasi pembangunan Puskesmas Bagan Punak nantinya kita letakkan di sekitar taman budaya, hal ini dilakukan agar para ASN yang sakit demam bisa langsung ditangani. Kalau RSUD dr RM Pratomo jaraknya kan jauh dari pusat perkantoran," terangnya lagi. Sementara untuk akreditasi tahap 3 ini di katakan Kadiskes pihaknya sudah mengajukan 9 puskesmas yang saat ini dalam tahapan pendampingan, sedangkan sisanya ada 5 puskesmas lagi akan dilaksanakan pada Tahun 2019.
 
"Saat ini 9 puskesmas yang kita ajukan sudah memasuki tahapan penyusunan pendampingan oleh tim pendamping akreditasi dan nantinya akan disurvey langsung oleh tim surveyor. Begitu nanti tahapan-tahapan ini sudah dilalui dan kita sudah merasa siap, kita akan melapor ke komisi idenpenden penilai akreditasi melalui Dinas Kesehatan Propinsi agar mendapat jadwal yang tepat," bebernya. (Adv)