REDAKSIRIAU.CO.ID Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat. Peribahasa ini mungkin cocok untuk menggambarkan sosok Norizan asal Malaysia. Di usianya yang sudah 55 tahun, dia baru menempuh pendidikan S1.

Norizan saat ini tercatat sebagai mahasiswi semester dua di Jurusan Hukum Keluarga Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh. Ibu enam anak ini tergolong rajin di kelasnya. Masuk tepat waktu dan menyelesaikan semua tugas.

Saban hari, perempuan akrab disapa Umi Malaya ini tak canggung belajar dengan mahasiswa jauh di bawah usianya. Rata-rata mahasiswa seangkatan Umi masih berumur 20 tahunan

Ketika waktu belajar tiba, Umi duduk di kursi paling depan. Sesekali dia berdiskusi dengan teman-teman di sampingnya. Para mahasiswa lain juga akrab dengan Umi.
 

Umi berkisah, dirinya memilih kembali berkuliah untuk melanjutkan cita-citanya yang tertunda. Dulu, Umi hanya belajar sampai bangku SMA di Malaysia.

Dia kemudian memilih bekerja dan nikah. Kala itu, sempat terpikir dibenak Umi untuk melanjutkan pendidikan ke strata satu. Namun waktu tidak memungkinkan

Umi Malaya kuliah di Jurusan Hukum Keluarga, dia berniat menjadi motivator bagi keluarga lainUmi Malaya (jilbab merah) kuliah di Jurusan Hukum Keluarga, dia berniat menjadi motivator bagi keluarga lain (Foto: Agus Setyadi/detikcom)

"Dulu Umi bercita-cita tinggi malah mau melanjutkan kedokteran di Amerika. Tapi setelah SMA gagal nggak dapat lanjut ke pendidikan tinggi. Umi pilih kerja kemudian nikah. Tapi cita-cita itu masih ada," kata Umi Malaya saat ditemui di UIN Ar-Raniry, Rabu (20/3/2019).

Usia nikah, Umi menjadi ibu rumah tangga dan membesarkan enam buah hati. Mereka semua kini sudah mandiri. 

Namun diusianya menginjak kepala lima, Umi tinggal sendiri di rumah terlebih setelah bercerai dengan suaminya lima tahun lalu.

"Sekarang Umi tidak punya tanggungan lagi di Malaysia karena anak-anak sudah mandiri semua. Anak terakhir juga sedang kuliah. Jadi Umi pikir ini kesempatan melanjutkan kuliah lagi," jelas Umi Malaya.

Kampus Islam Negeri di Aceh ini juga punya kerja sama dengan Malaysia. Ketika mendaftar kuliah, Umi dan puluhan calon mahasiswa lainnya asal Malaysia mengikuti rangkaian tes di negara mereka.Umi mengaku memilih jurusan Hukum Keluarga karena yang dipelajarinya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Ia berniat suatu saat menjadi motivator bagi keluarga lain.

Selama perkuliahan berlangsung, Umi belajar dengan sungguh-sungguh. Ini terbukti saat semester satu, dia berhasil memperoleh indeks prestasi semester (IP) tinggi yaitu 3,91.

"Dari semua mata kuliah, hanya satu yang dapat nilai B. Lain nilainya A semua," jelas Umi sambil tersenyum.

Menurutnya, sebelum memutuskan berkuliah, Umi sudah melakukan survei ke beberapa universitas baik di Malaysia maupun di Indonesia. Setelah berdiskusi dengan mahasiswa lain asal Malaysia, Umi disarankan masuk UIN Ar-Rani


"Umi pilih Aceh karena kehidupan masyarakat Aceh yang menjalankan syariat Islam. Jadi Umi rasa lebih tentram dan nyaman tinggal di Aceh sebab harus menetap di sini 2 tahun, jadi lebih aman Umi tinggal," ujar Umi. (jbr/dhn
)