REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Merasa kecolongan, aparat keamanan terpaksa harus menertibkan para simpatisan Debat Publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Inhil yang menyusup masuk ke dalam ruangan acara tanpa memiliki ID Card yang disediakan panitia.
Sesuai aturan, Debat Publik yang dilaksanakan KPU Inhil di Gedung Engku Kelana Tembilahan, Kamis (8/5/2018) pagi tadi, tempat acara harus steril dan membatasi jumlah simpatisan yang masuk.
Berdasarkan aturan yang ditetapkan KPU, jumlah Tim Sukses (Timses) atau simpatisan debat pasangan calon yang diperbolehkan masuk ke dalam gedung acara hanya 25 orang, namun kenyataannya aturan itu diabaikan bagi pendukung yang ingin menyaksikan langsung moment tersebut.
Untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan, aparat kepolisian harus menertibkan bagi simpatisan salah satu Paslon yang tidak memiliki ID Card. Tapi sayangnya, meskipun aparat telah berusaha bertindak sesuai aturan namun tetap saja mereka membandel dan tetap berada dalam gedung.
Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony, SIK MH melalui Kabag Ops, Kompol Maison, SH, mengakui adanya kelebihan jumlah simpatisan yang masuk. Ia menegaskan, pihaknya telah melakukan upaya penertiban kepada simpatisan yang masuk tidak sesuai prosedur.
"Kita (kepolisian, red) sudah sepakat dengan KPU, bagi yang tidak memiliki ID Card tidak boleh masuk ke tempat acara," tegas Kompol Maison.
Namun kenyataannya, disesalkan Maison, ada simpatisan yang sudah masuk tapi keluar lagi membagikan kembali ID Card miliknya kepada simpatisan lain di luar.
"Tapi alhamdulillah, dengan cara humanis mereka yang masuk bisa menerima apa yang kita sampaikan.
Meskipun masih ada tetap berada di dalam, tapi sebagian kita suruh keluar. Tujuannya tidak ada terjadi keributan dan suasana tetap kondusif selama debat berlangsung," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Inhil, H. Suhaidi, S. Ag, M. Pd.I saat dikonfirmasi mengakui kejadian tersebut di luar dari pengawasannya.
"Tadi tidak terdeteksi secara pribadi. Besar kemungkinan tim pasangan calon ada yang doubling. Mungkin mereka simpatisan tapi juga tokoh masyarakat, sehingga secara faktual mereka lebih dari 25 orang," ujar H. Suhaidi, kepada awak media usai acara Debat Publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Inhil tahun 2018.