Tak Hanya Cita-cita, Peluang Antarkan Timbul Jadi GM Cititel Hotel Pekanbaru
REDAKSIRIAU.CO PEKANBARU - Mengawali karir di dunia pendidikan, Timbul Simanullang kini duduk menjadi General Manager di Cititel Hotel Pekanbaru. Perjalanan yang tidak mudah tentunya.
Sulitnya dalam segi keuangan saat perkuliahan menjadi tantangan tersendiri bagi anak bungsu dari 6 bersaudara ini. Timbul lahir dari keluarga sederhana. Hal itu menuntut dirinya untuk lebih mandiri. Saat dirinya mencari biaya untuk mendapatkan gelar sarjana, Timbul bekerja sebagai pembuat jok mobil dan sofa.
Baginya bekerja adalah sesuatu yang harus dinikmati, maka tak heran jika ia bekerja sebagai pembuat jok mobil dan sofa dapat menghantarkannya pada gelar sarjana dan lulus dengan hasil cumlaud.
Usai menyelesaikan S1 di Aceh, Fisipol jurusan Sejarah, Timbul memutuskan merantau mencari kerja di Riau. "Setelah selesai kuliah, saya memutuskan untuk mencari peruntungan di Riau, dan pada tahun 2000 itu mula saya diterima kerja sebagi guru di Santa Maria," kata Timbul, Jumat (20/10/2017)
Baginya bekerja sebagai guru pendidik dan GM merupakan hal yang sama. "Di sekolah mendidik dan sekarang di hotel hampir sama, guru melayani siswa-siswi sedangkan di hotel melayani tamu," ungkap Timbul.
Bagaimanapun kondisinya, bapak tiga anak ini tetap mensyukuri apa yang dimiliki. Tak dipungkiri memang GM yang dikenal giat bekerja ini tampak turun tangan untuk dapat memberikan pelayanan bagi tamu secara langsung. Tidak hanya di bagian office, namun di bagian makanan Timbul kerap menyajikan dan merapikan makanan yang ada.
"Apa yang saya kerjakan ini tulus, tidak ada dibuat-buat, karena bagi saya adalah ketika kita memberikan pelayanan kepada orang ada kepuasan dan kebahagian sendiri," ucap GM Cititel.
Menjalankan segala pekerjaan dengan hati, membuat dirinya tidak pernah merasakan bosan ketika menjalani aktivitas keseharian di hotel.
"Dalam menjalani hidup ketika ada masalah dan saat dilanda jenuh, kita lihat yang baru, tamu datang membuat pikiran kita menjadi kuat lagi. Bekerja melayani dari hati yang tulus, itu sangat menyenangkan bisa berbaur dengan tamu, dan karyawan," kata GM Cititel yang menggemari nasi goreng ini.
Pria kelahiran Batu Nagidang, Tapanuli Utara 7 Maret 1977 ini mempunyai cita-cita menjadi guru, dan telah tercapai. Namun dalam hidup ini baginya tidak hanya cita-cita saja, tapi mengambil peluang itu juga diperlukan. Peluang itulah yang membawa pria yang juga mengemari mie pangsit ini mennjadi seorang General Manager Hotel.
"Saat menjadi guru, waktu itu ada peluang di bidang perhotelan, maka saya coba masuk mulai dari Sabrina Hotel dan kini di Cititel menjadi GM," pungkasnya. (Bpc8)