REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU - Tio Winarto, tersangka yang membunuh Nenek Tiamah diminta untuk berbicara di hadapan publik. Dia berdiri di samping Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto saat ekspos kasusnya pada Sabtu kemarin. Dia dituntun untuk mengutarakan permohonan maaf atas tindakan pembunuhan yang dia lakukan kepada neneknya sendiri. "Saya minta maaf karena telah membunuh nenek saya sendiri. Saya sangat menyesal," ujarnya. Ucapan itu sebenarnya muncul dari Kapolresta Pekanbaru yang membisikkan di telinga Tio. Warga Rumbai, Pekanbaru, beberapa waktu lalu dihebohkan dengan penemuan mayat yang terkubur di bawah tempat tidur. Mayat itu pemilik nama H Tiamah. Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan itu yang tidak lain dilakukan oleh cucunya sendiri. Baca: Setelah Bunuh Neneknya, Pelaku Party di Club Tio membunuh Nenek Tiamah lantaran tidak terima dimarahi. Dia menunggu Nenek Tiamah salat duha kemudian melaksanakan aksi pembunuhannya. Nenek Tiamah meninggal setelah menerima pukulan keras dari balok kayu di bagian kepalanya. "Setelah meninggal, mayat Nenek Tiamah diseret pelaku dengan menggunakan tikar masuk ke dalam kamar Nenek Tiamah. Di bawah kasur itu, pelaku menggali tanah dan menguburkan mayat neneknya," kata Kombes Pol Susanto. Setelah membunuh, dia mengambil sejumlah perhiasan emas milik neneknya itu kemudian kabur ke Batam. Polisi belakangan berhasil menangkap Tio dengan seorang rekan wanitanya berinisial V.