REDAKSIRIAU. CO, INDRAGIRI HILIR - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) H Said Syarifuddin memimpin apel akbar Gladi Penanggulangan bencana Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di lapangan Upacara Gajah Mada Tembilahan, Senin (20/3/2017).

Saat itu, turut dihadiri Kepala BASARNAS Provinsi Riau Pos Siaga SAR Tembilahan Letda Rio Putra, Kepala BPBD Provinsi Riau yang diwakili Kabid Pencegahan dan Kesiap siagaan Komaruddin, Ketua DPRD, Unsur Forkopimda, Asisten dan beberapa pejabat Eselon di lingkungan Pemkab Inhil.

Dan kala itu juga, Sekda didampingi Unsur Forkopimda memeriksa pasukan dan personil serta peralatan yang mengikuti apel akbar dan galadi lapangan Penanggulangan Bencana Karlahut di Kabupaten Inhil tahun 2017 yang diikuti kepada TNI, Polri, Manggala Agni, Polisi Kehutanan, Satuan Polisi Pamong Praja, pemadam kebakaran dan masyarakat peduli api serta Basarnas Provinsi Riau Pos Siaga SAR Tembilahan.

Bencana bukan hanya menjadi urusan pemerintah saja. Tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, dunia usaha/swasta serta masyarakat. Bencana adalah urusan semua pihak, karena yang terkena dampak oleh bencana kita rasakan bersama. Pencegahan dini terhadap bencana dapat mengurangi, bahkan menghindarkan dampak yang terjadi akibat bencana,” kata Said Syarifuddin.

Ditambahkan, pencegahan dini dapat dilakukan dengan seringnya kita melakukan simulasi dan gladi lapangan, sehingga hal apa yang perlu dipersiapkan, proses evakuasi dan teknik evakuasi harus diperhitungkan juga.

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau memandang perlu untuk mengadakan gladi lapangan  penanggulangan bencana tahun 2017 ini di Kabupaten Inhil yang termasuk Kabupaten yang rawan bencana karlahut di Provinsi Riau.

“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan rasa bangga serta apresiasi kepada TNI, Polri, Manggala Agni, Polisi Kehutanan, Satuan Polisi Pamong Praja, pemadam kebakaran, dan masyarakat peduli api serta segenap komponen masyarakat dan stake holder terkait yang telah bekerja sama dengan baik dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di kabupaten indragiri hilir,” tuturnya.

Diketahui, berdasarkan hasil rekapitulasi kebakaran hutan dan lahan, jumlah area terbakar pada tahun 2015 seluas + 845,9 ha dengan jumlah hotspot 371, sedangkan pada tahun 2016 terjadi penurunan kebakaran hutan dan lahan yang cukup signifikan yakni jumlah area yang terbakar + 80 ha dengan jumlah hotspot 26.

Penurunan jumlah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah kabupaten indragiri hilir pada tahun 2015 – 2016 tersebut karena adanya upaya-upaya yang dilakukan yakni melakukan patroli rutin, melakukan sosialisasi, melakukan himbauan, baik secara lisan maupun tertulis serta melakukan pembinaan kelompok masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan lahan.

Untuk itu, ia berharap upaya-upaya ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, agar kebakaran hutan dan lahan dikabupaten indragiri hilir dapat kita minimalisir bahkan mungkin hilang.

Usai memimpin apel Pemerintah Kabupaten Inhil menerima Draf Prosedur tetap Penanggulangan Bencana KARLAHUT tahun 2017 yang diteriama Sekda Said Syarifuddin dari BPPB Provinsi Riau.(ADV)