REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU - Banjir yang melanda sebagian wilayah Kampar, serta terputusnya jalur Sumatera Barat (Sumbar)-Riau, mengakibatkan stok sayuran yang ada di Pekanbaru menjadi berkurang. Berkurangnya stok menjadikan naiknya harga sayuran tersebut di Pasar Induk Terminal berdasarkan pantauan kru Bertuahpos.com, Sabtu (4/3/2017) dini hari. Melihat melonjaknya kenaikan harga komoditi sayuran tersebut, beberapa pengamat khususnya ekonomi menilai hal ini dikarenakan kurangnya stock produk lokal, dan terlalu bergantungannya Pekanbaru terhadap sayur-mayur dari provinsi tetangga, terutama Provinsi Sumatera Barat. Hal ini juga diucapkan oleh Taryono, salah satu pakar ekonomi yang ada di Pekanbaru. "Walaupun di Kota Pekanbaru sendiri dan wilayah sekitarnya sudah dikembangkan pertanian untuk memenuhi sayuran dan kebutuhan pokok harian lainnya. Namun stok lokal tersebut belum sebanding dengan besarnya permintaan," ujar Taryono. Baca: Harga Cabai Rawit Lokal Lebih Mahal daripada Cabai Medan Beliau menilai dengan naiknya harga sayur mayur diakibatkan keterlambatan pasokan sayuran dari Sumbar, memperlihatkan ketergantungan Pekanbaru terhadap stock produk luar. Tidak dapat dipungkiri Riau khususnya Pekanbaru masih ketergantungan sayur-mayur dari daerah tetangga khususnya Sumbar. Baca: Pasar Arengka: Sayur Mayur Mulai Masuk, Tapi Bukan Dari Sumbar "Akibat ketidakseimbangan tersebut akan memicu kenaikan harga. Bencana alam siapa yang bisa memastikannya. Kenaikan harga yang terjadi tidak bersifat permanen. Jangka pendek, Pemko harus memastikan tidak terjadi spekulasi harga. Jangka panjang, meningkatkan stok produksi lokal yang dapat mengurangi ketergantungan," harapnya.