REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU - Bertempatkan gedung aula serba guna Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Universitas Riau (UR), Senin (13/2/2017), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UR mengadakan talkshow pendidikan mengenai sejarah. Dalam kegiatan yang bertema museum dan cagar budaya sebagai sumber pembelajaran sejarah serta indentitas warisan melayu untuk mewujudkan visi riau 2020 tersebut, panitia pelaksana menghadirkan dua orang pemateri, diantaranya Djoyosman selaku koordinator pengawas SMA Provinsi Riau, serta Isjoni yang merupakan ketua Masyarakat Sejarahwan Indonesia Provinsi Riau. Dalam materinya, Djoyosman menjelaskan bagaimana cara pembentukan karakter peserta didik melalui pendidikan sejarah. Selain itu, pria berkaca mata tersebut juga menerangkan tunjuan pendidikan mempelajari sejarah. Diantaranya dapat memahami masa lalu dalam konteks masa kini, membantu memahami akar budaya, memperkenalkan berpikir ilmiah dari para ilmuan sejarah. "Sebenarnya ada empat fungsi mempelajarai sejarah, yakni fungsi edukatif, fungsi inspiratif, fungsi instruktif serta fungsi rekreasi," terang Djoyosman. Sementara bagi Isjoni, kegiatan talk show ini dimanfaatkan untuk memberi tahu kepada guru bahwa pentingnya memperkenalkan cagar budaya kepada para siswa. Selain itu, pria yang juga merupakan guru besar di Universitas Riau ini mengajak untuk lebih mempelajari museum dan juga cagar budaya yang ada di Provinsi Riau, salah satunya Museum Sang Nila Utama yang berada di Jalan Sudirman Pekanbaru. Kegiatan talkshow ini sendiri mendapat antusias yang tinggi dari peserta yang mayoritas berasal dari dosen, mahasiswa, guru dan juga siswa-siswi SMP dan SMA yang ada di Pekanbaru. Hal ini terlihat dari sesi tanya jawab yang disediakan oleh moderator untuk peserta kepada narasumber.