Bendera Merah Putih Bertuliskan Tauhid, Negara Makin Kacau

REDAKSIRIAU.CO, PEKANBARU - Kondisi negara dianggap makin kacau. Karena negara masih meributkan soal agama yang pada dasarnya menyangkut masalah keyakinan individu. "Belum kelar kasus Ahok, kini ada banyak lagi masalah yang muncul, termasuk bendera Merah Putih yang bertuliskan kalimat tauhid. Ini pun akan diurus negara. Padahal ada banyak masalah kemanusiaan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat yang lebih penting untuk diselesaikan,"ujar Salim, warga Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru. Salim ikut miris dengan kondisi negara dan sistem pemerintahan saat ini, yang seharusnya lebih banyak mengurus soal kesejahteraan rakyat dari pada berdebat tanpa hasil. Baru-baru ini mencuat, bahwa Bendera Merah Putih bertuliskan kalimat tauhid serta gambar pedang seperti bendera Arab Saudi pada aksi unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) di Mabes Polri, Senin (16/1/2017) kemarin, membuat Kapolri Tito Karnavian memerintahkan jajarannya untuk menyelidiki bendera tersebut. Tito menilai bendera itu sebuah bentuk penghinaan. Memang ada undang-undang yang atur, bagaimana rakyat memperlakukan lambang negara, termasuk bendera. Hukumannya satu tahun penjara. Namun tidak salah juga jika rakyat meminta lebih terhadap penyelesaikan masalah negara. "Urus masalah seperti ini malah buat kondisi negara makin kacau. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin terkikis. Kondisi saat ini lebih rill. Masyarakat minta aksi nyata dalam tuntaskan masalah ekonomi," kata Nuri, pedagang harian di Jalan Pepaya Pekanbaru. Hari ini, tiada hal lain yang bisa disikapi masyarakat selain pengharapan lebih banyak kepada pemerintah. Kondisi ekonomi yang sulit, memaksa rakyat tidak bisa berfikir banyak untuk ikut menyikapi persoalan bangsa. Namun yang mereka tahu, bahwa darah Merah Putih masih mengalir. "Menyelamatkan negara dari segala macam bentuk provokasi itu penting, tapi memikirkan rakyat yang kelaparan jauh lebih penting," sambungnya.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...