"Forum EIBD tidak hanya bertujuan untuk menghadapi tantangan bisnis dalam memacu perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Uni Eropa, namun juga bertujuan untuk mengidentifikasi dan menciptakan peluang-peluang baru," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani di Jakarta, Selasa (8/11/2016).
ElBD 2016, kata dia, juga akan menghadirkan beberapa diskusi sektoral, termasuk pertanian, makanan, dan minuman, kesehatan (farmasi dan teknologi medis), otomotif serta transportasi dan logistik, yang dihadiri para perwakilan papan atas dari institusi pemerintahan Eropa dan lndonesia. Sesi paralel tersebut bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi bersama bagi Indonesia dan Uni Eropa.
Rosan menjelaskan, ElBD 2016 diselenggarakan bersama oleh Europe Indonesia Business Network (ElBN) dan Kadin Indonesia serta didukung oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusalam.
Sementara, lanjut dia, Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dirumuskan dengan harapan dapat mendukung kedua belah pihak untuk mencapai potensi ekonomi yang belum terjamah dalam hubungan Uni Eropa dan Indonesia. Liberalisasi perdagangan bilateral di bidang barang dan jasa tetap menjadi aspek penting dari CEPA.
"Peningkatan perdagangan bilateral barang, jasa, iklim investasi, dan perjanjian tentang norma umum dan disiplin di berbagai area seperti IPR, TBT, SPS, serta praktik kebijakan kompetisi juga akan meningkatkan hubungan ekonomi yang lebih baik," pungkasnya.