Seperti ini 10 Fakta yang Perlu Kamu Ketahui Terkait Teror Bom di Gereja Santo Yosep

REDAKSIRIAU.CO, Aksi teror mencengangkan belum lama ini menghebohkan publik. Dalam laporannya , teror bom tersebut terjadi di Gereja Santo Yosep, Minggu (28/8/2016) pagi. Dalam ceritanya , teror bom tersebut terjadi ketika ada seorang pemuda bernama Ivan yang mendadak mengejar dan melukai pastor dengan pisau ke atas mimbar. Kejadian itu benar – benar membuat para jemaat terkejut dan berhamburan. sposored Ternyata Pacaran Itu Lebih Hina dari Pelacur, Baca ini Agar Kamu Tahu Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam aksi pelaku yang juga membawa bom rakitan berdaya ledak rendah itu. Dilaporkan jika sang pastor hanya luka di lengan. Dibalik aksi teror tersebut , ada beberapa fakta yang perlu kamu ketahui. Beberapa fakta tersebut diantaranya seperti yang dilansir dari pojoksatu.id, inilah dia diantaranya : 1. Pelaku bernama Ivan Armadi Hasugian berusia 18 tahun Fakta pertama terkait teror di bom di Gereja Santo Yosep yakni pelaku statusnya mahasiswa alumni SMA Negeri 4 Medan. Ivan merupakan orang lama di Jalan Setia Budi, Gang Sehati No. 26 Keluraha Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang. Saat kejadian Ivan menyaru sebagai seorang jemaat gereja Santo Yosep. Dia duduk bersebelahan dengan jemaat lain lalu tiba-tiba mengejar pastor hingga ke altar lalu melukai dengan pisau. Ivan sendiri mengalami luka setelah tas yang berisi bom rakitan berdaya ledak rendah mirip petasan itu telah mengeluarkan api dan asap dari punggung pelaku. 2. Ditemukan barang bukti Hasil pemeriksaan di kamar rumah pelaku, ditemukan beberapa barang bukti sebagai berikut detonator rakitan, trafo, pipa paralon, semen, alumunium foil, baterai, pasport atas nama Ivan, laptop, kartu tanda siswa, kabel-kabel, pupuk urea, buku-buku tentang robotik. 3. Kejadian di dengar kakak korban Keterangan keluarga korban pada 26 Agustus 2016, sekira pukul 21.00 WIB, Eva Hausgian, kakak korban mendengar suara ledakan dari atas rumah (loteng). Hasil pemeriksaan terindikasi Ivan melakukan percobaan terhadap bom pipa yang dirakit. 4. Ibu Korban mengetahui tindakan kriminal Ivan Sekira satu minggu yang lalu, ibu pelaku mengetahui bahwa terdapat kiriman paket yang tak biasa kepada Ivan yang berisi pupuk. 5. Perubahan pada diri Ivan Dari keterangan keluarga juga perubahan pada diri Ivan terjadi sejak dua tahun terakhir. Ivan sering berantam dengan Abang Kandungnya karena tidak mau dinasehati terkait aqidah. 6. Ada dua rekan Ivan Ivan tidak bekerja sendiri, ada dua rekan lainnya yang saat ini masih dalam pencarian. 5.Ivan sering bertengkar Dari keterangan keluarga juga perubahan pada diri Ivan terjadi sejak dua tahun terakhir. Ivan sering berantam dengan Abang Kandungnya karena tidak mau dinasehati terkait aqidah. 6. Dua rekan Ivan masih dalam pencarian Ivan tidak bekerja sendiri, ada dua rekan lainnya yang saat ini masih dalam pencarian. Selain itu, Ivan juga mengaku dia disuruh melakukan hal tersebut. 7. Motif Pelaku belum diketahui Motif pelaku masih didalami, karena dari beberapa informasi yang beredar Ivan disebut dendam dengan pastor karena pernah menghinanya. Namun, di sisi lain jika dia dendam tentu dia melakukan ini tidak disuruh orang melainkan pelaku tunggal, untuk itulah keterangannya masih didalami. 8. Ada lambang ISIS Ada lambang yang sering digunakan ISIS saat menggeledah ranselnya juga senjata tajam. Polisi masih terus menggali keterangan atas keterkaitan temuan tersebut, dan polisi sangat hati-hati mengeluarkan statemen untuk menghindari isu SARA. 9. Ivan belajar membuat bom Ivan mengaku mempelajari membuat bom rakitan dari internet. Tata cara melakukannya juga terinspirasi dari teror bom Prancis beberapa waktu lalu. 10. Ivan adalah anak bungsu Pelaku merupakan bungsu dari tiga bersaudara buah hati pasangan S. Makmur Hasugian, mantan pengacara dan Arista Purba, pegawai Dinkes Kota Medan. Nah, itulah dia sepuluh fakta terkait teror bom di gereja Santo Yosep.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...