7 Mitos dan Fakta tentang Nyeri

REDAKSIRIAU.CO, - Beberapa orang ada yang mengalami sakit tertentu sehingga harus merasakan nyeri sendi dan nyeri lainnya, setiap hari. Nyeri adalah gejala gangguan kesehatan yang sangat umum dan karenanya ada banyak kesalahpahaman dan mitos yang bisa semakin mengacaukan kondisi yang sudah buruk menjadi lebih buruk lagi. Namun, ada juga beberapa rumor yang terdengar konyol dan memang sesuai dengan fakta. Berikut adalah tujuh teori populer mengenai rasa nyeri, berikut fakta-faktanya yang perlu Anda tahu agar dapat memerbaiki keadaan. Teori # 1: Cuaca dapat memengaruhi rasa sakit. Fakta: Jika nyeri sendi Anda terasa semakin parah saat udara dingin atau hujan, itu bukan halusinasi. Perubahan tekanan barometer, dapat menyebabkan beberapa orang-terutama orang-orang dengan arthritis- mengalami peningkatan rasa nyeri pada persendian. Para ahli berpikir, ini terjadi karena tekanan barometer dapat memengaruhi tekanan pada persendian. Ketika cuaca memanas, atau sistem tekanan tinggi bergerak masuk, tekanan barometer akan berkurang dan dengan demikian tekanan pada sendi juga berkurang. Teori # 2: Istirahat baik untuk nyeri punggung. Fakta: terlepas dari pemulihan pasca cedera, banyak ahli mengatakan istirahat adalah salah satu yang terburuk hal yang dapat Anda lakukan untuk nyeri punggung. Jika Anda tidak aktif, tubuh Anda akan mengalami fase yang disebut deconditioned dan ini menyebabkan sakit yang lebih buruk ketimbang Anda bergerak (dengan hati-hati dan terukur). Peregangan dan yoga bisa membantu mengurangi rasa sakit Anda. Teori # 3: Kehilangan berat dapat membantu mengurangi nyeri. Fakta: Jika Anda kelebihan berat badan, kaki Anda membawa bobot tubuh yang berlebihan dan ini berarti tekanan bertambah, terutama pada persendian di area bawah tubuh. Jika berat badan berkurang, otomatis tekanan dan rasa nyeri juga akan berkurang. "Mengurangi beberapa kilo benar-benar dapat membantu mengurangi nyeri sendi di lutut dan pinggul," kata Patience White, MD, MA, Wakil Presiden Kebijakan Kesehatan Masyarakat di Arthritis Foundation. Teori # 4: Jika tidak ada penyebab medis, rasa sakit hanya ada di kepala Anda. Fakta: Hanya karena para ahli tidak dapat menemukan sumber nyeri seseorang, tidak berarti mereka tidak merasakannya! Sakit adalah interpretasi otak terhadap peristiwa neurologis yang disebut "nosisepsi". Dan karena kompleksitas dari tubuh manusia, para ahli masih belum bisa menentukan semua kemungkinan penyebab nosisepsi. Fibromyalgia dan sindrom kelelahan kronis hanya dua dari banyak kondisi sulit yang dapat menyebabkan nyeri persisten. Teori # 5: Anda tidak perlu khawatir tentang rasa sakit yang kecil. Fakta: Rasa sakit tak boleh diabaikan, sekecil apapun. Bahkan jika rasa sakit Anda membaik segera setelah minum obat bebas, tetap temui dokter jika sakit itu terus berulang dan semakin buruk selama setidaknya satu minggu. Teori # 6: Nyeri adalah gejala alami penuaan. Fakta: Seperti uban dan keriput, sakit dan nyeri adalah bagian kehidupan. Tapi, jika kita bicara tentang nyeri kronis, jangan anggap itu sebagai sesuatu yang alami. Kita, harusnya hidup bebas dari rasa nyeri, terutama ketika usia bertambah. Temui dokter jika Anda mengalami nyeri atau sakit yang mengganggu. Kriropraktor atau terapis juga bisa membantu Anda. Teori # 7: Obat pereda nyeri bisa menyebabkan kecanduan. Fakta: Ketika dikonsumsi dengan terarah dan sesuai arahan medis, obat pereda nyeri biasanya aman untuk digunakan atau dikonsumsi. Tapi, memang, tubuh Anda dapat menjadi tergantung secara fisik pada obat pereda nyeri, meskipun ini tidak berarti Anda kecanduan, Anda mungkin memiliki gejala sedikit tidak nyaman jika penggunaan obat tersebut dihentikan secara tiba-tiba. Itu adalah respon yang umum terjadi apabila Anda menggunakan obat tertentu dalam jangka waktu yang lama. Bicarakan hal ini dengan dokter agar dokter bisa mengatur dosis yang tepat agar Anda tak perlu mengalami gejala yang tak nyaman itu.

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...