REDAKSIRIAU.CO BAGAN BATU - Ribuan warga masyarakat pendukung serta simpatisan Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Rokan Hilir, Herman Sani-Taem (Mantap) memadati lapangan sepak bola Bagan Batu Kota, kecamatan Bagan Sinembah pada saat melaksanakan kampanye akbar pada Jumat (4/12).

Banyak kalangan menilai, kampanye tersebut merupakan Kampanye dengan massa terbanyak yang hadir. Hal ini disebabkan pasangan calon (paslon) lainnya tidak melaksanakan kampanye terbuka.

Jurkam wanita dari Partai Amanat Nasional (PAN), Ruslinda dalam orasinya mengajak kepada seluruh warga masyarakat kabupaten Rokan Hilir untuk memenangkan paslon nomor empat dengan jargon Mantap pada Pilkada 9 Desember mendatang.

"Jika ingin perubahan, maka marilah kita sama-sama memenangkan Herman-Taem pada pilkada. Karena 16 tahun sudah kabupaten Rokan Hilir ini berdiri menjadi kabupaten sendiri, namun belum pernah diberikan kesempatan kepada Bagan Sinembah untuk memimpin Rokan Hilir. Untuk itu marilah sama-sama kita menangkan Mantap di Pilkada mendatang," jelasnya.

Wanita muda ini juga menyebutkan, bahwa sejauh ini birokrasi di kabupaten Rokan Hilir masih jauh dari harapan masyarakat. "Jangankan yang besar sedangkan untuk hal-hal yang terkecil seperti pengurusan KK dan KTP saja masih berbelit-belit. Padahal dihalaman kantor Disdukcapil parkir mobil keliling," tegas Ruslinda.

Sementara itu juru kampanye nasional, Ratna Sarumpaet menyebutkan, bahwa berikan hak pilih sesuai dengan nurani. "Kalau sampai pada pemilihan didasari dengan uang agar memilih salah satu pasangan calon itu sama saja dengan kita menjual diri," jelasnya.

Tokoh aktivitis wanita nasional ini juga mengingatkan kepada seluruh pendukung Herman Sani-Taem agar menepati janji. "Itu janji kalian semuanya, dan untuk itu tepatilah janji itu agar Rokan Hilir dapat berubah," terangnya.

Dalam kesempatan itu Ratna Sarumpaet juga menitipkan pesan kepada Paslon nomor 4 tersebut. "Kepada Herman-Taem agar tetap komit melakukan perubahan terhadap pembangunan kabupaten Rokan Hilir tanpa membedakan etnis maupun agama.