MKPT UEK SP Tagaraja Dinilai Sukses

REDAKSIRIAU.CO.ID, TAGARAJA - Musyawarah Kelurahan Pertanggungjawaban Tahunan (MKPT) Usaha Ekonomi Simpan Pinjam (UEK-SP) Al-Amin kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman berlangsung sukses.

Kegiatan yang digelar pada Rabu malam (18/03/2020) turut dihadiri oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dwi Budianto, Camat Kateman, Kamren, Lurah Tagaraja, Syupiansyah, Fasilitator DMIJ Plus Terintegrasi dan seluruh pengurus, pemanfaat, UEK SP Al-Amin.

Lurah Tagaraja Supiansyah, S.Pi, M.Si dalam sambutannya mengapresiasi jajaran pengurus UEK-SP/Bumkel yang masih berjalan dengan baik.

Loading...

Tak hanya itu, Supiansyah juga berharap kehadiran UEK-SP kedepannya haruslah bisa dirasakan manfaatnya baik pemanfaat dan secara umum masyarakat kecil dan menengah.

"Salah satu kegiatan yang perlu kita apresiasi salah satunya juga bisa memberikan sumbangsih terhadap masyarakat yang tidak mampu dan anak yatim, apalagi ini sudah berjalan semenjak tahun 2008 sampai saat ini," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Supiansyah juga berharap melalui MKPT yang dilakukan, kedepannya UEK-SP Al-Amin  bisa melakukan terobosan-terobosan yang bisa menunjang usaha ataupun unit-unit baru dan tidak terfokus hanya di simpan pinjam.

"Kita berharap ada ide baru dan gagasan yang mampu dilahirkan melalui MKPT ini, sehingga mampu  menunjang usaha ekonomi kelurahan semakin meningkat kedepannya," pungkasnya.

Senada dengan lurah Tagaraja, Camat Kateman, Kamren, S.Sos M.Si pun turut meluahkan kekesalannya terhadap tingginya pemanfaat yang menunggak. 

"Ini tahun ketiga saya menghadiri MKPT, tetapi saya lihat tidak ada perkembangan yang signifikan, hal itu terlihat dari tingginya angka pemanfaat yang masih menunggak," jelasnya.

Kepala Bidang Pemerintahan Desa, H. Dwi Budianto, S.Sos, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa tak jarang usaha simpan pinjam memiliki berbagai masalah dilapangan, maka dari itu, pengelola harus mampu berinovasi dan terus membaca peluang yang strategis untuk pengembangan usaha lainnya.

Pengurus UEK-SP haruslah mampu mengetahui sejauh mana persoalan usaha ekonomi yang terjadi ditengah masyarakat. Misalnya, dari data yang terdaftar berapa peserta pemanfaat, sehingga yang menunggak atau telat membayar bisa diidentifikasi.

"Musyawarah semacam inilah yang perlu dilakukan dan dengan duduk bersama kedepannya bisa dikonsultasikan lagi dan dicarikan solusi agar ada jalan keluarnya untuk pemanfaat yang menunggak dan jumlahnya cukup banyak," pesannya. (Rls)

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...