Wadui, Gara-gara Tisu Magic PSK Online Tewas Dibunuh

REDAKSIRIAU.CO.ID - Di tahun 2019, terdapat dua pembunuhan sadis yang menggegerkan masyarakat Karawang, Jawa Barat. Ada pembunuhan seorang pekerja seks komersial (PSK) yang dipicu tisu magic. Ada pula pembunuhan seorang perempuan renta. 

 

Meski terjadi di tempat dan waktu berbeda, ada kemiripan dalam dua kasus pembunuhan ini. Kedua korban sama-sama dibunuh oleh pria di atas ranjang. Para pelaku juga menggasak harta benda korban. 

Loading...

 

 

PSK Dibunuh Gegara Tisu Magic

 

Kasus pertama yang paling disorot masyarakat yaitu pembunuhan OS, seorang PSK online dalam kamar Hotel Omega Karawang, Minggu (6/10). Pelakunya ialah Solihin alias Emen (28), tamu OS. Polisi menyebut, pembunuhan bermula dari keluhan OS karena terlalu lama indehoi. OS dan Emen cekcok. 

 

OS dikenal sebagai PSK online yang menawarkan jasa di medsos. Untuk satu jam berkencan, ia memasang tarif Rp 400 ribu. Namun Emen menawar hingga setengah harga. Keduanya sepakat dengan harga Rp 250 ribu untuk satu jam berkencan di Hotel Omega kamar 211.

 

Kasatreskrim Polres Karawang AKP Bimantoro Kurniawan menuturkan Emen melakukan berbagai persiapan sebelum tiba di hotel dan berkencan dengan OS. "Memang sudah persiapan. Sebelum kencan, dia makan obat dan pakai tisu magic," kata Bimantoro. 

 

Alhasil, OS kesal sebab, Emen tak juga selesai mesti telah melewati batas waktu kencan yang disepakati. Terlebih, OS sudah ditunggu tamu lainnya. Meski OS telah protes, Emen terus menyetubuhinya hingga perempuan itu kesal. 

 

"Cepetan lama banget lo. Cepetan dong ada tamu lagi," kata Emen menirukan ucapan OS.

 

Ucapan itu membuat Emen naik pitam. Ia membekap mulut OS dan mengikat tangan perempuan itu menggunakan tali bra yang dipakainya. 

 

Tak puas, Emen kemudian menutup kepala korban menggunakan selimut dan bantal. "Saya waktu itu kesal dan kelepasan membunuh dia," kata Emen. 

 

"Pelaku mengikat tangan korban ke belakang. Diikat menggunakan tali bh korban. Pelaku kemudian menutup kepala korban menggunakan bantal dan selimut dan memastikan korban tewas," ungkap Bimantoro.

 

Melihat OS tewas, Emen kemudian kabur membawa kabur dua ponsel milik OS. Pria itu kemudian mengambil uang Rp 250 ribu dari dompet OS. Emen pun pergi keluar hotel tanpa bayar parkir. Keesokan harinya, petugas hotel menemukan OS dalam keadaan telanjang.

 

Nenek Renta Dibunuh, Perhiasannya Digasak Pelaku

 

Seorang nenek renta ditemukan terbunuh secara tragis di dalam rumahnya di Dusun Nyangkokot, RT07 RW04, Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang Sabtu pagi (15/6/2018). Saat ditemukan, Jasad nenek sebatang kara itu berlumuran darah dengan sejumlah luka menganga.

 

Korban bernama Awis bin Inen (80). Polisi menyimpulkan ada motif perampokan dalam pembunuhan keji tersebut. Sebab, perhiasan korban ditemukan raib. Apalagi polisi juga menemukan dua dompet perhiasan milik korban sudah kosong.

 

"Korban dikenal punya perhiasan emas yang lumayan. Korban kerap menabung uang pemberian kerabat - kerabatnya untuk membeli perhiasan," kata Kapolsek Telukjambe Barat Iptu Hasanuddin Bahar kepada detikcom, Sabtu (15/6).

 

Dua pekan kemudian, Satuan Reskrim Polres Karawang menangkap NVL alias Mamet, pria yang membunuh Awis. "Kami tangkap tersangka di Pekalongan," kata Kasatreskrim Polres Karawang AKP Bimantoro Kurniawan saat jumpa pers di Mapolres Karawang, Senin (24/6/2019).

 

Bimantoro menuturkan, Mamet mengaku membunuh Awis menggunakan gunting. Pada Sabtu dini hari Sabtu (15/6), buruh bangunan itu mengendap-endap ke rumah Awis. "Ia membobol pintu depan rumah korban. Tapi saat korban terbangun, pelaku menikam nenek sebatang kara itu menggunakan gunting," katanya.

 

Pelaku, menurut Bimantoro, menikam tubuh korban tiga kali. Ia menusukkan gunting ke dada dan leher korban, meski korban sudah tak berdaya, pelaku lanjut memukul muka korban. "Setelah tak berdaya, pelaku kemudian mengambil uang milik korban dan kabur," ujar Bimantoro.

 

Uang korban yang diambil pelaku mencapai Rp 1,2 juta. Adapun perhiasan korban tak diambil. "Saat kami autopsi, perhiasan milik korban masih melekat di tubuhnya. Jadi tak ada pencurian perhiasan," tutur Bimantoro.

 

Adapun dugaan perkosaan, tak terbukti. Sebab hasil visum menunjukkan tak ada bekas perkosaan di tubuh korban. "Malam itu korban memang kerap tidur dengan busana minim," ujar Bimantoro.

 

Lalu apa motif Mamet membunuh Awis ? Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Bimantoro, pelaku punya dendam karena sakit hati oleh ucapan korban. "Motif pelaku dendam. Karena sebelumnya pelaku pinjam uang untuk ongkos mudik ke Pekalongan. Tapi korban menghina sehingga pelaku sakit hati. Jadi saat dini hari, pelaku masuk rumah korban coba mencuri," ucap Bimantoro. Riaugreenu

Ikuti Terus Redaksiriau.co Di Media Sosial

Tulis Komentar


Loading...