REDAKSIRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Hampir 3 (Tiga) Desa di Kecamatan Batang Tuaka mengalami banjir, Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan pun segera menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendirikan posko siaga untuk keperluan evakuasi warga.

Ketiga desa terdampak banjir tersebut adalah Desa Sungai Junjangan, Desa Sungai Raya dan Desa Tasik Raya. Kondisi terparah akibat banjir dialami oleh Desa Sungai Junjangan dengan ketinggian berkisar antara 75 hingga 90 sentimeter atau setinggi pinggang orang dewasa.

Sejauh ini, pihak BPBD Inhil baru mendirikan 1 (satu) posko pengungsian di salah satu desa dengan dampak banjir terparah, yakni Desa Sungai Junjangan. Di posko pengungsian, juga telah disiagakan tim evakuasi korban banjir sebanyak 3 tim yang masing - masing tim terdiri dari 7 (tujuh) orang personel.

Bupati Inhil, HM Wardan, mengaku prihatin atas bencana banjir yang melanda sebagian kawasan Kecamatan Batang Tuaka sejak Kamis lalu. Dia mengaku telah mengarahkan pihak BPBD untuk bertindak cepat menangani banjir yang terjadi di 3 Desa tersebut.

"Saya telah meminta pihak BPBD untuk mendirikan posko, agar merespons cepat upaya penanganan banjir. Saya turut prihatin akan kondisi banjir yang terjadi. Namun, ini semua adalah musibah yang kita tidak tahu kapan akan datang," pungkas Bupati.

Oleh karena itu, Bupati mengimbau kepada warga yang terdampak banjir agar senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian berupa banjir ini. Dia juga mengatakan telah meminta pihak BPBD Inhil untuk terus siaga selama masa - masa banjir dan kedatangan banjir susulan yang mungkin saja terjadi di beberapa hari ini.

"Tetap bersabar, tawakal. Ini cobaan. Kita tidak tahu banjir itu kapan akan terjadi. Saya juga telah mengimbau BPBD bersiaga di posko pengungsian untuk mengakomodir kebutuhan para warga terdampak Banjir sampai banjir dapat benar - benar reda," tukas Bupati.

Bupati juga berpesan kepada pihak BPBD untuk memaksimalkan pelayanan terhadap warga terdampak banjir dan senantiasa menjalin koordinasi dengan pihak - pihak terkait lainnya dalam upaya penanggulangan bencana banjir yang terjadi.

Kepala Pelaksana BPBD Inhil, Yuspik, SH mengaku telah mengerahkan tim penanganan banjir di beberapa titik banjir dan mendirikan posko di masing - masing Desa terdampak banjir setelah mendapat instruksi dari Bupati Inhil beberapa hari sebelumnya.

"Setelah mendapat laporan warga setempat, kami langsung melapor dan meminta petunjuk dari pimpinan dan dengan tegas Bupati langsung  instruksikan membangun pos siaga banjir untuk memberikan bantuan dan mengevakuasi pengungsi yang membutuhkan.

"Sesuai instruksi kami segera meluncurkan tim untuk membangun pos siaga dan memantau langsung kondisi yang ada dilokasi banjir," ujar Yuspik saat dikonfirmasi.

Berdasarkan hasil pantauan, diungkapkan Yuspik, banjir yang melanda 3 Desa Kecamatan Batang Tuaka memang termasuk parah, dimana jalan - jalan di sekitar desa, tepatnya Desa Junjangan tergenang banjir, begitu pula dengan kawasan permukiman warga yang sebahagiannya juga ikut terendam banjir.

"Siswa dan siswi sementara waktu terpaksa diliburkan karena jalan Desa tidak bisa dilewati. Sebagaian warga juga ada yang mengungsi ke rumah rumah keluarga karena air sudah masuk ke dalam rumah. Sedangkan, di posko pengungsian sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi," pungkas Yuspik.

Kendati belum ada pengungsi, Yuspik mengatakan, pihak BPBD bersama TNI dan Polri tetap bersiaga di posko pengungsian sampai banjir dapat dipastikan tidak lagi melanda kawasan tersebut.

"Dari evaluasi yang kita lakukan, hujan deras disertai petir dan air pasang sungai masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Artinya, kami masih mewaspadai datangnya banjir. Namun, untuk hari ini, debit air, khususnya di Desa Sungai Junjangan perlahan mulai turun," papar Yuspik.

Yuspik mengatakan, pihak BPBD akan selalu siap sedia membantu evakuasi warga, jika banjir datang secara mendadak. Dia mengimbau kepada warga desa terdampak banjir untuk segera melapor ke Posko pengungsian jika banjir mulai masuk ke permukiman tempat tinggal warga.

"Disini kami stand by 24 jam. Warga tidak perlu sungkan untuk melapor ke Posko yang kami dirikan. Silahkan saja datang jika membutuhkan bantuan evakuasi, kami akan senantiasa siap dan secepatnya melakukan evakuasi," tandas Yuspik. (Adv/